TEORI MOTIVASI DAN IMPLEMENTASINYA
NAMA : Ahmad Najahu
Taufik
NIM : 13410223
NPK : 22
KELAS : PAI-F
PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM
FAKULTAS
ILMU TARBIYAH & KEGURUAN
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
SMT
GASAL 2013/2014
A.
PENGERTIAN MOTIVASI
Motivasi berasal dari
kata motif yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam individu,
yang menyebabkan individu tersebut bertindak atau berbuat. Motif juga dapat
diartikan sebagai daya penggerak dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas
tertentu demi mencapai tujuanya. Motif
tidak dapat damati secara langsung tetapi dapat diinterprestasikan dalam
tingkah lakunya, berupa rangsangan dorongan, atau pembangkit tenaga munculnya
suatu tingkah laku tertentu.
Sedangkan Motivasi
beberapa psikolog mengungkapakan Motivasi sebagai konstruk hipotesis yang
digunakan untuk menjelaskan keinginan, arah, intensitas, dan keajegan perilaku
yang diarahkan oleh tujuan. Dalam motivasi tercakup konsep-konsep, seperti
kebutuhan untuk berprestasi, kebutuhan berafiliasi, kebiasaan dan keingintahuan
seseorang terhadap sesuatu. Gage dan Burner (1984) menyamakan motivasi seperti
mesin(intensitas) dan kemudi (direction) sebuah mobil. Sebenarnya intensitas
dan arah(direction) sering sulit dipisahakan. Intensitas dari motivasi yang
digunakan untuk satu kegiatan mungkin tergantung pada besarnya intensitas itu
daripada besarnya direction(Kelly and Thibout, 1959).
B.
TEORI-TEORI MOTIVASI
1. Teori
Hierarki Kebutuhan (Maslow) *
Hierarki maslow didasarkan pada anggapan bahwa pada
waktu orang telah memuaskan satu tingat , mereka ingin bergeser ketingkat yang
lebih tinggi. Maslow mengungkapkan lima tingkat kebutuhan :
1.Kebutuhan Fisiologi
Kebutuhan yang harus dipuaskan untuk dapat tetap
hidup, termasuk makanan, perumahan, pakaian, udara untuk bernapas dan,
sebagainya.
2.Kebutuhan Akan Rasa
Aman
Ketika kebutuhan fisiologis telah dipuaskan ,
perhatian dapat diarahkan kepada kebutuhan akan keselamatan. Pada waktu
seseorang telah mempunyai pendapatan cukup untuk memenuhi kebutuhan kejiwaanya
seperti , membeli makanan dan perumahan, perhatian diarahkan kepada penyediaan
jaminan melalui mengambil asuransi, mendaftarkan diri masuk perseriakatan
pekerja dll.
3.Kebutuhan Akan
Cinta Kasih Atau Kebutuhan Sosial
Ketika seseorang telah memuaskan kebutuhan
fisiologis dan rasa aman, kepentingan berikutnya adalah hubungan antar manusia.
Cinta kasih dan kasih sayang yang diperlukan pada tingkat ini, mungkin didasari
melalui hubungan-hubungan antar pribadi ini, mungkin didasari melalui
hubungan-hubungan antar pribadi yang mendalam, tetapi juga yang dicerminkan
dalam kebutuhan untuk menjadi bagian berbagai kelompok sosial dalam kaitanya
dengan pekerjaan, sementara orang mungkin melakukan pekerjaaan tertentu karena
kebutuhan mendapat uang untuk memelihara gaya hidup dasar. Akan tetapi, mereka
juga menilai pekerjaan dengan dasar hubungan kemitraan sosial.
4.Kebutuhan Akan
Penghargaan
Percaya diri dan harga diri maupun kebutuhan akan pengakuan orang lain. Dalam kaitanya
dengan pekerjaan, hal itu berarti memiliki pekerjaan yang dapat diakui sebagai
manfaat, menyediakan sesuatu yang dapat dicapai, serta pengakuan umum dan
kehormatan
5.Kebutuhan
Aktualisasi Diri
Kebutuhan tersebut ditempatkan paling atas pada
hierarki Maslow dan berkaitan dengan keinginan pemenuhan diri. Ketika semua
kebutuhan lain sudah dipuaskan, seseorang ingin mencapai secara penuh
potensinya. Tahap terakhir itu mungkin tercapai hanya oleh beberapa orang.
2. Teori
Cognitif Dissonance*
Kebutuhan untuk menyatakan bahwa dirinya menyatakan
bahwa dirinya adalah seorang yang kuat. Banyak dari tingkah laku kita yang kita
tunjukan kepada standard kepuasan diri kita sendiri, contoh, jika kita percaya
bahwa diri kita orang yang baik dan jujur , kita barangkali bertingkah baik dan
jujur, bahkan ketika tidak seorangpun tahu. Jika kita percaya bahwa kita mampu
dan merasa pandai, kita akan mencoba untuk memuaskan diri kita sendiri dengan
tingkah laku sebagai orang mampu dan pandai.
Tetapi dalam satu situasi dimana kita gagal
menunjukan diri kita yang positif, kita biasanya menggunakan rasionalisasi
untuk melindungi diri kita . contoh seorang siswa yang tertangkap mencontek
mengatakan bahwa semua teman-temanya juga melakukanya atau soalnya sangat sulit
dan penuh jebakan. Salah satu teori psikologi yang menerangkan tentang teingkah
laku seorang dengan memberi alasan untuk menunjukan bahwa dirinya positif
adalah teori cognitive dissonance.teori ini berpegang bahwa orang akan marah
atau tidak senang jika nilai kepercayaan ditentang oleh tingkah laku yang
secara psikologis tidak konsisten. Untuk mengatasi ketidaksenanganya atau
mereka mengubah tingkah lakunya atau kepercayaanya atau membenarkan tingkah
lakunya dengan memberi alasan yang kira-kranya masuk akal.
3. Teori
Insting*
Setiap
orang membawa “kekuatan biologis” sejak lahirnya. Kekuatan biologis inilah yang
membuat seseorang bertindak menurut cara tertentu , demikianlah dasar pemikiran
teori insting. Kekuatan intingtif inilah yang seolah-olah memaksa seseorang
untuk berbuat dengan cara tertentu, untuk mengadakan pendekatan kepada
rangsangan dengan cara tertentu.
Teori ini menyatakan bahwa pikiran
manusiapun dikuasai oleh insting atau dengan kata lain, pikiran manusiapun
dikendalikan oleh insting, pada umunya para ahli psikologi dapat menerima
pendapat bahwa sebagian tingkahlaku manusia memang ditentukan oleh isntingnya,
contoh tingkahlaku anak yang baru lahir, pada saat itu pikiran tertentu belum
berjalan namun anak bisa berbuat sesuatu.
C.
BIODATA OBJEK PENELTIAN
Disini penulis
mengadakan wawancara dengan objek seorang mahasiswa untuk diajukan pertanyaan
tentang motivasinya masuk jurusan Pendidikan Agama Islam di Universitas Islam
negeri Sunan Kalijaga, biodatanya sebagai berikut:
Nama : Ahmad Abdullah
NIM :
13410237
NPK : 36
Kelas : F
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Universitas : Universitas Islam Negeri Sunan kalijaga
Usia : 19 Tahun
Jenis
kelamin : Laki-Laki
D.
MOTIF-MOTIF OBJEK PENELITIAN
Setelah melakukan
tanya jawab dengan objek yang dijadikan penelitian mengenai motifasinya mengapa
dia masuk dan memilih kuliah di universitas islam negeri sunan kalijaga jurusan
pendidikan agama islam fakultas ilmu tarbiyah dan keguruan, dan dari hasil
tanya jawab tersebut ternyata objek penelitian memiliki beberapa motivasi untuk
kuliah di jurusan Pendidikan agama islam, motivasinya sebagai berikut:
1.
Ingin
menjadi Pegawai Negeri
2.
Ingin
menjadi contoh yang baik di masyarakat dan mendapat bisa diakui dimasyarakat
sebagai orang yang bisa bermanfaat
3.
Ingin
menjadi guru pendidikan agama islam
4.
Ingin
lebih mendalami dan memahami agama islam
5.
Ingin
menerapkan dan mengajarkan ilmu agama yang diperolehnya
6.
Mempunyai
minat dan suka tehadap pelajaran agama islam
7.
Ingin
menggantikan guru dan menjadi guru yang lebih berkompeten dalam bidang
pendidikan agama islam dari pada kebanyakan guru agama islam sekarang yang
tingkah lakunya tidak mencerminkan guru agama islam
8.
Karena
tidak diterima di UNY dan mendaftar dan kemudian di UIN Sunan kalijaga
E.
ANALISIS MOTIFASI BERDASARKAN
TEORI MOTIVASI
Berdasarkan
teori-teori motivasi yang telah disebutkan diatas dan data-data wawancara
dengan objek penelitian yang telah didapat dari proses wawancara yang telah
dilakukan, maka dapat dianilisis motivasi yang dimiliki oleh objek penelitian
dari pandangan teori motivasi , penjabaranya sebagai berikut:
·
Analisis Dari Teori Hirarki
Kebutuhan Dari Markov
Berdasarkan analisis yang dilakukan oleh penulis
dengan teori hirarki kebutuhan markov hasilnya dapat dijabarkan sebagai
berikut:
·
objek
penelitian mempunyai motivasi pemenuhan
kebutuhan fisiologi untuk dapat memenuhi kebutuhan seperti sandang, pangan dll
ini terbukti dengan keinginanya menjadi pegawai negeri, menjadi pegawai negeri
akan memudahkanya untuk mendapat penghasilan untuk memenuhi kebutuhan
fisiologisnya.
·
Setelah
kebutuhan fisilolgis bisa terpenuhi seseorang akan mempunyai keiniginan untuk
memenuhi kebutuhan Kebutuhan Akan Cinta
Kasih Atau Kebutuhan Sosial dan Kebutuhan Akan Penghargaan dengan motivasinya
menjadi guru pendidikan agama islam serta motivasinya ingin menjadi contoh yang
baik dimasyarakat tentu akan mendapat pengakuan yang baik dimasyarakat
berdasarkan motivasi tersebut objek penelitian ingin juga dapat bersosial dan
bermasyarakat serta dapat mendapat pengakuan yang baik dimasyarakat jika
menjadi guru agama islam yang baik .
·
Setelah
kebutuhan sudah terpenuhi maka seseorang juga memiliki kebutuhan untuk untuk
pengaktualisasi diri, objek penelitian merasa dirinya mempunyai minat terhadap
pendidikan agama islama dan potensi di pendidikan agama islam, maka dengan
demikian dia kuliah di Pendidikan agama islam maka dia dapat memaksimalkan
potensinya.
·
Analisis Berdasarkan Teori
Cognitif Dissonance
Berdasarkan analisis yang dilakukan oleh penulis dengan teori hirarki kebutuhan markov hasilnya dapat dijabarkan sebagai berikut:
Berdasarkan analisis yang dilakukan oleh penulis dengan teori hirarki kebutuhan markov hasilnya dapat dijabarkan sebagai berikut:
·
karena
objek penelitian tidak diterima di UNY jurusan Pendidikan Luar Biasa maka dia
dalam satu situasi dimana dia gagal maka dia akan mencoba untuk menunjukan
dirinya yang positif, lalu biasanya menggunakan rasionalisasi untuk melindungi
dirinya dengan memilih minat yang lain yaitu jurusan pendidikan agama islam di
UIN Sunan Kalijaga.
·
objek
peneltian merasa dirinya mampu dan mempunyai minat di pendidikan agama islam
oleh karena itu dia mencoba memenuhinya dan memperoleh kepuasanya dengan
memilih pendidikan agama islam.
·
Analisis Berdasarkan Teori
Insting
Berdasarkan analisis yang dilakukan oleh penulis dengan teori hirarki kebutuhan markov hasilnya dapat dijabarkan sebagai berikut:
Berdasarkan analisis yang dilakukan oleh penulis dengan teori hirarki kebutuhan markov hasilnya dapat dijabarkan sebagai berikut:
·
Seorang yang melihat seuatu yang menyenangkan
dan nyaman , seseorang cenderung mempunyai insting untuk mendapatkanya atau
mencapainya, objek penelitian mempunyai keinginan untuk menjadi pegawai negeri
karena kebanyakan orang memandang pegawai negeri sebagai pekerjaan yang
menjanjikan dan menyenangkan.
·
Berdasarkan
pengalamanya dia menemuhi guru agama yang yang sikapnya tidak mencerminkan guru
agama dan tidak kompeten oleh karena itu dia merasa tidak suka dengan guru agam
seperti itu, maka sesuai dengan instingnya seorang yang melihat susuatu yang
tidak disukainya dia mempunyai keinginan untuk mengantinya atau menghilangkanya
dengan jalan menjadi guru agama maka dapat untuk menggantikanya dan berusaha
untuk menghilangkan contoh yang tidak baik pada guru agama.
Daftar
Pustaka
Uno,
H. Hamzah B.Teori Motivasi dan
pengukuranya : analisis di bidang pendidikan.Bumi Aksara(jakarta: 2007)
Jiwando,
Sri Esti Wuryani.Psikologi Pendidikan/Sri
Esti Wuryani Jiwandono.P.T. Grasindo(jakarta:2004)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar