Teori
Belajar dan Implementasinya
Disusun
oleh:
1.
Ahmad
Najahu Taufik ( 22/13410223 )
PAI-F
2013/2014
Pendidikan
Agama Islam
Fakultas
Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan
Universitas
Islam Negeri Sunan Kalijaga
A. Pengertian belajar
Belajar adalah
salah satu topic paling penting di dalam psikologi, ada beberapa ahli yang mengungkapkan
konsep mengenai belajar, American heritage dictionary mendifiniskan sebagai
berikut belajar adalah kegiatan untuk mendapatkan pengetahuan, pemahaman, atau
penguasaan melalui pengalaman atau studi. Sedangkan menurut Kimble
mendifiniskan sebagai belajar adalah perubahan yang relative permanen didalam
berhavioral potentiality (potensi berhavior) yang terjadi sebagai akibat dari
reinforced pretice (praktik yang diperkuat). Menurut gagne(1984) belajar dapat
didefinisikan sebagai suatu proses dimana suatu organisasi berubah perilakunya
sebagai akibat pengalaman. Arthur J. Gates et al mengatakan bahwa belajar harus
ada atau terjadi perubahan tingkah laku melalui pengalaman dan latihan.
Sehingga
disimpulkan belajar adalah suatu bentuk aktivitas manusia baik jasmaniah maupun
rohaniah untuk mengembangkan tingkah laku secara kuantitatif dan kualitatif
supaya dapat menguasai sejumlah pengetahuan dan kecakapan.
B. Teori-teori belajar
1. Teori
Belajar Sosial
Teori
ini dikembangkan oleh albert bandura tahun 1969.teori ini sebagian besar prinsip
teori belajar perilaku tetapi memberi lebih banyak penekanan pada efek-efek
isyarat pada perilaku dan proses mental internal.jadi dalam proses belajar
sosial kita menggunakan penjelasan rainfocemen external dan penjelasan kognitif
internal untuk memhami bagaimana kita belajar dari orang lain. Teori belajar sosial
menekankan bahwa lingkungan-lingkungan yang dihadapkan pada seseorang tidak
random, lingkungan itu kerap kali dipilih dan diubah oleh orang itu melalui
perilakunya.
2. Teori
Belajar Kontiguitas Stimulus-Respons
Menurut Guthrie suatu stimulus atau
gabungan-gabungan stimuli itu akan dapat menimbulkan suatu respose. oleh karena
itu, esensi belajar adalah terdiri atas usaha untuk memperluas
response-response pembawaan atau yang diperoleh terhadap stimulus-stimulus atau
pengganti stimuli
3. Teori
Reinforcement Stimulus-Respons Atau Teori Perkuatan S-R
Reinforcement diartikan sebagai
memperkuat kembali, menekankan kembali, mengangkatkan kembali, perkuatan atau
penguatan S-R . yang menjadi dasar dari teori perkuatan S-R adalah dengan
memberikan sesuatu sebagai hadiah atau hukuman akan membetuk atau memperkuat
pola tingkahlaku tertentu, yaitu hubungan antara S-R pada mulanya teori
tersebut oleh penciptanya yaitu E.L. Thorndike disebut “trial and error
learning” , belajar mencoba dan salah atau kegagalan.
4. Teori
belajar insight kognitif
Kontiguitas atau perkuatan menurut
teori tadi diakui sebagai pemertegak hubungan S-R secara otomatis, secara
dengan sendirinya tanpa mediasi atau perantaraan pengertian atau berpikir.
Sebaliknya pada teori kognisi teori insight menekankan peranan pengertian dan
interpretasi intelektual dalam poses belajar. Teori kognisi lebih menekankan
atau memusatkan perhatianya secara eksklusif pada stimuli dan
resnponse-response yang dapat diobservasi. Teoretisi kognisi mencari penjalasan
proses belajar dalam arti penstrukturan yang serta merta atau proses
pembentukan proses yang dipakai sebagai pembimbing untuk mempelajari tindakan
atau perfomance.
5. Teori
Ausubel
Ausberg belajar dapat diklasifikasikan menjadi 2
dimensi . dimensi pertama berhubungan dengan cara informasi atau materi
pelajaran yang disajikan kepada siswa melalui penerimaan atau penemuan. dimensi
ke 2 menyangkut cara bagaimana siswa dapat mengaitkan informsi itu pada
struktur kognitif yang telah ada.
C. Aplikasi Dari Teor-Teori Belajar
Dengan
telah mengetahui beberapa teori dari berapa ahli kita dapat menyimpulkan cara
aplikasinya dalam dunia pendidikan.antara lain sebagai berikut:
1. Dengan
mempertimbangkan teori Ausubel ,kita dapat menyimpulkan bahwa pendidik harus
mengarahkan siswanya ke materi yang akan dipelajari dan menolong mereka untuk
mengingat kembali informasi yang berhubungan yang dapat digunakan dalam
membantu menanamkan pengetahuan baru.
2. Pendidik
mengajarkan konsep yang bali inklusif dahulu kemudian yang kurang inklusif dan
setlah itu baru mengajarkan hal-hal yang khusus.
3. Materi
pelajaran hendaknya disusun sedemikian rupa hingga kita menggerakan
hierarki-hierarki konseptual .”keatas dan kebawah” selama informasi disajikan.
4. Dengan
menyimpulkan belajar kontiguitas stimulus response, yang menyatakan belajar
terdiri atas perluasan response-response pembawaan, jadi guru menerapkan
konsep-konsep belajar secara kognituitas (berkelanjutan) sehingga murid
terbentuk pola dan kebiasaan positife dalam pembelajaran.
5. Guru
diharapkan agar anak didik merasa nyaman pada waktu pembelajaran, karena
biasanya dirumah anak pada umumnya dilayani dengan kasih saying, ramah tamah,
tidak dimarahi, tidak dibentak-bentak, dan ditakuti-takuti, dan sebagainya oleh
ibu dan ayah, sehingga merasa senang, jadi guru pertama sekali harus membuat
mirip orang tua anal dalam melayani dan secara berangsur-angsur diarahkan
kepada situasi sekolah yang sebenarnya.
6. Berilah
murid kasus-kasus pemecahan masalah, biar dia menglami penguatan
stimulant-response, sehingga anaka akan mendapat konsep pemcaha maslahnya, dan
iapun akan lebih percaya kepada cara pemecahanya.
SUMBER-SUMBER
Dahar,
Ratna Wills,2011,Erlannga, Jakarta,2011
Fudyartanta,
Ki, Psikilogi umum I dan II,Pustaka Pelajar,Yogyakarta,Yogyakarta,2011.
Hergenhanh,B.
R, Theories of learning(teori belajar), kencana,jakarta,2008.
Grand Casino - Las Vegas, NV - Mapyro
BalasHapusGrand Casino - Las Vegas, NV - Use 포항 출장샵 this simple form to 진주 출장마사지 find your way around the casino. You'll find 양주 출장마사지 all the information you need 포항 출장안마 and get directions 성남 출장안마 if you need to